
Antisipasi Musim Kemarau, Pemerintah Pusat dan Daerah Satukan Strategi
Jakarta — Pemerintah Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakor) Swasembada Pangan sebagai upaya strategis menghadapi tantangan musim kemarau tahun 2025. Rakor ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, seluruh Gubernur dan Bupati se-Indonesia, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian beserta jajaran, termasuk perwakilan dari BRMP Maluku Dr. Gunawan, S.TP., M.Si dan Penjabat Bupati dari seluruh kabupaten di Provinsi Maluku secara daring.
Dalam rapat tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan bahwa sebanyak 57,7% wilayah Indonesia diprediksi akan mulai memasuki musim kemarau pada April hingga Juni 2025, dengan puncak kekeringan terjadi pada Agustus. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya terhadap target nasional pencapaian swasembada pangan.
Menanggapi hal ini, lintas kementerian dan pemerintah daerah sepakat memperkuat koordinasi serta menyiapkan langkah konkret untuk menjaga produktivitas pertanian. Beberapa langkah antisipatif yang menjadi fokus antara lain:
- Normalisasi saluran irigasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS),
- Pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari pratanam hingga pascapanen,
- Optimalisasi sistem irigasi perpompaan dan perpipaan, serta Penyesuaian pola tanam berdasarkan peta potensi kekeringan.
Menteri Pertanian dalam arahannya menegaskan bahwa Indonesia memiliki stok beras nasional sebesar 4 juta ton — jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Selain itu, Perum Bulog telah berhasil menyerap 2,4 juta ton beras dalam kurun waktu lima bulan terakhir, menandakan kinerja yang solid di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.
“Langkah koordinatif dan antisipatif yang dilakukan lintas sektor dan lintas daerah menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan kerja sama yang kuat, kita optimistis mampu mempertahankan bahkan meningkatkan capaian swasembada pangan, meskipun menghadapi tantangan musim kemarau,” tegas Menteri Pertanian.
Rakor ini menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Seluruh pihak diinstruksikan untuk segera menindaklanjuti hasil rapat dengan aksi nyata di lapangan, agar target produksi dan ketersediaan pangan tetap terjaga sepanjang musim kemarau tahun ini.